Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Translate

Monday, 23 February 2015

8 ORANG KIKIR YANG MEMILIKI HATI LUAR BIASA

Sahabat serba-serbi, di balik hatinya yang kikir bin pelit, orang-orang ini memiliki hati yang luar biasa hebatnya, penasaran ? kita langsung saja ke teeeeekaaaaape . . . . .

1. Seorang Jutawan yang kekayaannya “terkunci” sampai 21 tahun


Wellington R. Burt adalah seorang yang sangat dermawan yang memberikan uangnya berjuta-juta dolar (1 dolar sekitar 12 ribu rupiah loh) pada orang-orang yang tidak pernah ia jumpai (orang asing), yang mungkin hal semacam ini hanya ada di alam khayalan.

Pada tahun 1919, Burt adalah seorang multi jutawan serakah yang tidak ingin melihat keluarganya mendapatkan keuntungan besar dari jerih payahnya sebagai bos kayu. Karena itu, ia membuat ketentuan yang tidak biasa dalam wasiatnya , ia melarang uangnya yang didapat dari jerih payah dan dari tanah pribadinya diberikan kepada keluarganya ketika itu sampai 21 tahun setelah kematian cucu terakhirnya yang ketika itu msih hidup (‘ketika itu’ maksudnya ketika Burt masih hidup).


Pada tahun 2011, terjadilah peristiwa yang ditungu-tunggu, setelah cucu terakhir Burt meninggal pada tahun 1989, 12 keturunan Burt yang beruntung itu membagi kekayaan kakek moyangnya tersebut yang diperkirakan sekitar 100.000.000 dolar (100 juta dolar).

Tahukah sahabat serba-serbi bahwa ketika Burt meninggal pada usia 87 tahun, dia merupakan salah satu dari delapan orang terkaya di Amerika, serta mantan walikota dan senator negara bagian Michigan. Kemungkinan besar alasan mengapa dia tidak mau memberikan wasiatnya kepada keluaarganya ketika itu adalah karena konflik keluarga pada saat itu, dia tidak ingin meninggalkan sejumlah uang besar kepada keluarga dekatnya.

Cucu terakhirnya meninggal pada tahun 1989, tapi sebelum tahun 2010 ada beberapa keturunan Burt yang memproses secara hukum warisan tersebut untuk mencapai kesepakatan dalam mencairkan kekayaan kakek moyangnya. Tiga puluh dari mereka mengklaim hak atas warisan tersebut, tetapi tim ahli silsilah menetapkan ke-12 keturunan tersebutlah yang berhak atas warisan Burt, Tentunya semua ini memang kehendak Burt. (sumber)

2. Si Pelit yang dikenal dengan 'Si penyihir Wall Street'



Hetty Green adalah seorang wanita lusuh yang familiar di kota New York. Dengan wajah muram dan pakaian yang aneh, semua orang merasa kasihan pada wanita miskin tersebut yang dikenal sebagai "Penyihir Wall Street." Apa rakyat tidak tahu bahwa Hetty itu memiliki kekayaan 3,8 milyar dolar ? (dalam dolar hari ini).

Hetty terlahir dalam kemewahan dan kekayaan, ia satu-satunya putri dari ahli keuangan yang melatih Hetty untuk cerdik menangani uang di usia mudanya, dan mengajari Hetty mengenai pasar saham di malam hari dimana orang tua lainnya membaca dogeng untuk anaknya sebelum tidur.

Hetty bagai magnet uang. Dia mengatur penawaran real estate yang luar biasa, membeli dan menjual rel kereta api, dan membuat beberapa lembaga pinjaman. Dia sangat makmur ketika orang lain bangkrut, ia membeli saham yang jatuh, membeli properti yang bangkrut, dan bahkan memegang seluruh bank yang bangkrut di seluruh kota dengan meminjami mereka modal dalam jumlah yang sangat besar. Itulah dia, Hetty Green si ahli strategi yang brilian juga rentenir yang kejam.

Pada usia 33 tahun, Hetty menikah dan melahirkan dua anak, tapi pernikahan itu berumur pendek. Setelah pernikahannya berakhir, keuangan dan kesehatan mantan suaminya dengan cepat menurun. Dia menolak untuk menjadi jahat lagi, dan merawat mantan suaminya melewati hari-hari yang menyulitkan.

Hubungan Hetty sebagai ibu dengan anak-anaknya juga tidak berjalan dengan baik. Putrinya yang bernama Sylvia mengenakan pakaian “cast off” (saya kurang paham maksud dari cast off, mungkin yang dimaksud adalah baju yang membalut tubuh/ketat) dan menjalin pertemanan dengan beberapa orang. Dia mengikuti Hetty, tidur di sampingnya di sebuah pondok apa pun yang Hetty sewa untuk mereka huni. Anaknya, Ned, lebih menderita lagi dari Sylvia. Ketika ia masih remaja, ia ditabrak oleh sebuah gerobak yang ditarik oleh St. Bernard. Kaki Ned terluka parah dan Hetty malah melarikan anaknya ke klinik GRATIS di kota. Parahnya lagi, ketika dokter meminta pembayaran dia malah membawa Ned pulang ke rumah. Cedera kaki Ned memburuk dan akhirnya anggota badan tersebut harus diamputasi. Hetty juga amat pelit dengan kesehatannya sendiri. Penyakit hernianya yang telah membengkak ia ganjal dengan sesuatu (semacam tongkat) di celana dalamnya.

Hetty meninggal pada usia 81 tahun, dan anak-anaknya mewarisi kekayaannya yang amat banyak. Sylvia terus menjalani hidupnya yang keras, tapi Ned bekerja keras melewati batas orang-orang lainnya. Ketika Ned meninggal pada tahun 1936, ia secara ajaib berhasil mempertahankan kekayaannya, dan mayoritas kekayaannya diberikan untuk adiknya, Sylvia.

Sahabat serba-serbi tau apa yang Sylvia lakukan dengan uang itu? Dia melakukan tindakan pemborosan, mungkin hanya sekali dia melakukan itu karena dari kekayaan yang ia miliki, ia berikan untuk amal kemanusiaan sebanyak 443 juta dolar pada saat kematiannya pada tahun 1951. (sumber)

3. Si kikir yang menolak untuk membayar uang tebusan kepada penculik cucunya



Ketika J. Paul Getty meninggal pada tahun 1976 pada usia 83 tahun, ia adalah orang terkaya di dunia. Sepanjang hidupnya, Getty telah berhasil dalam mengejar keinginan favoritnya, mengumpulkan uang, mengumpulkan seni , tapi ia juga seorang kikir medit.

Getty kecipratan kekayaan ayahnya ketika ayahnya yang seorang ilmuan Kristen taat menjadi kaya di ladang minyak Bartlesville, Oklahoma. Di saat muda, Getty menunjukkan minat yang kuat dalam bisnis ayahnya, dan ketika berusia 20-an, ia menunjukkan bakat cerdas untuk membuat kesepakatan sebagai agen bagi ayahnya, yaitu membeli sewa minyak.

Pada tahun 1968, Getty bersama dengan Howard Hughes dikenal sebagai orang terkaya di negaranya dengan kekayaan 2 miliar dolar. Empat tahun kemudian (1972), ketika Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak menyebabkan harga minyak naik empat kali lipat, Getty menjadi lebih kaya.
Ketajaman Getty dalam berbisnis berbanding terbalik dengan ‘emosionalnya’. Ketika cucunya, J. Paul Getty III, diculik pada tahun 1973, Getty menolak untuk membayar uang tebusan bahkan penculik tersebut sempat mengancam akan memotong salah satu telinga cucunya tersebut, tapi tetap saja Getty tidak mau membayar uang tebusan. Getty mengatakan bahwa jika ia membayar uang tebusan untuk satu cucunya, ia mungkin harus membayar uang tebusan untuk cucu-cucunya yang lain jika diculik, dia tetap bersikeras bahwa dia tidak mampu. Ketika si penculik akhirnya mengurangi tuntutan mereka dari 17 juta dolar menjadi 3 juta dolar, Getty setuju, tapi tidak dengan 3 juta dolar, dia mau membayar jika tuntutan tadi kurang dari 2,2 juta dolar, itupun akan dikurangi pajak. (pajak penculikan mungkin heheh)

Meskipun Getty belajar banyak tentang seni, dia begitu berhati-hati dan pelit sampai-sampai dia tidak pernah memiliki koleksi seni pribadi yang besar. Namun sahabat serba-serbi, perhatiannya terhadap dunia seni  adalah anugerah, meskipun pelit, ia menyumbangkan 2.200.000.000 dolar untuk sebuah museum yang ia bangun sendiri di Los Angeles, menjadikannya museum terkaya di dunia. (sumber)

4. Si kikir yang dikenal sebagai 'The Queen Of mean'



Leona Helmsley dikenal karena kepribadiannya yang cemerlang dan memiliki reputasi berperilaku kejam yang mendapat gelar julukan "The Queen Of mean."

Leona berasal dari awal yang sederhana. Leona Mindy Rosenthal lahir di Marbletown, New York, pada tahun 1968 ketika ia bertemu dan mulai terlibat dengan pengusaha multi-jutawan real estate Harry Helmsley (yang kemudian ia nikahi) ia menjadi seorang makelar kondominium untuk imigran Yahudi asal Polandia. Harry Helmsley menceraikan istrinya yang berusia 33 tahun dan menikah dengan Leona pada 8 April 1972.

Bersama Helmsleys ia membangun kerajaan real estate di New York City termasuk 230 taman, gedung-gedung besar, apartemen Tudor City di sisi timur Manhattan, dan juga Helmsley-Spear (nama perusahaan mereka di bidang manajemen dan bisnis sewa). Pasangan ini juga mengembangkan properti yang termasuk Park Lane Hotel (New York), New York Helmsley Hotel, Helmsley Palace Hotel, dan hotel di Florida serta di beberapa negara lain. Pada awal tahun 1989, dua puluh tiga hotel diikendalikan secara langsung oleh Leona Helmsley.

Seiring waktu berlalu, perlakuan mengerikan Leona terhadap stafnya merupakan momok bagi mereka. Kesalahan sekecil apapun akan menjadi alasan untuk memecat mereka, dan Helmsley dikenal sebagai orang yang suka menghina dan mengeluarkan kata-kata kotor pada karyawan yang akan dipecat.

Meskipun kekayaan yang luar biasa milik Helmsley itu (kekayaan bersih lebih dari satu miliar dolar), mereka juga dikenal karena sering berselisih pembayaran dengan kontraktor dan vendor. Hal ini lah yang menjadi penyebab kehancuran mereka. Pada tahun 1985, sekelompok kontraktor menuntut pasangan tersebut karena tidak mau melakukan pembayaran. Selama sengketa, kontraktor juga mengungkapkan bahwa sebagian besar pekerjaan mereka, dilakukan secara ilegal. Hal ini menyebabkan Negara federal melakukan investigas karena adanya tindakan kriminal hukum. Pada tahun 1988. Seorang Jaksa Amerika Serikat bernama Rudy Giuliani mengajukan dakwaan kepada perusahaan Helmsley dan dua koleganya pada beberapa tuduhan yang berhubungan dengan pajak, serta pemerasan.

Selama persidangan, sikap bermusuhan, arogansi, dan keserakahan yang ditunjukkan Leona dapat dilihat oleh semua orang. Dia akhirnya dinyatakan bersalah dan dihukum atas satu tuduhan konspirasi menipu Amerika Serikat, tiga tuduhan penggelapan pajak, tiga dakwaan mengajukan pengembalian pajak pribadi palsu, enam belas tuduhan membantu dalam pengajuan pengembalian pajak perusahaan dan kemitraan palsu, dan sepuluh penipuan surat resmi. Dia, walaupun demikian, ia bebas dari tuduhan pemerasan.

Leona dijatuhi hukuman 16 tahun penjara. Hukumannya berkurang secara signifikan ketika delapan dari semua tuduhan itu dibatalkan. Dia mejalani hidup di penjara hanya selama 18 bulan.

Leona menghabiskan sisa hidupnya dalam keadaan yang relatif tenang. Sahabat serba-serbi, setelah dia meninggal, dia meninggalkan sebuah perumahan yang diperkirakan lebih dari 4 miliar dolar untuk lembaga amal Leona dan Harry Helmsley. Anjingnya,  juga menerima dana perwalian 12 juta dolar. (sumber)


5. Pendiri furniture Swedia yang memiliki reputasi sebagai orang yang sangat amat hemat



Ingvar Kamprad, pendiri raksasa global IKEA, tinggal di sebuah bungalow (pondokan) sederhana, mengkonsumsi bakso yang dijualnya di toko miliknya dan terbang hanya dengan pesawat kelas ekonomi, meskipun ia bisa memiliki jet pribadi.

Semua itu merupakan hal yang luar biasa bagi Kamprad, yang terdaftar pada tahun 2010 sebagai orang terkaya kesebelas di dunia, menurut majalah Forbes.

Pada tahun 1960, Kamprad merupakan seorang yang parlente nan ciamik, memiliki mobil Porsche, pakaian mewah, dan semmmmmmuanya, tapi sepuluh tahun kemudian, ia tinggalkan kemewahan tersebut, ia mulai memakai pakaian berkerut dan mengisap rokok. Di desa Epalinges Swiss di mana dia tinggal, ia dikenal sebagai "Paman Gober" atau "Si Pelit," meskipun diperkirakan kekayaan bersihnya senilai 23 milyar dolar.

Kamprad menyikapi para pesaingnya dengan tenang. Dia mengatakan, "Saya sedikit ketat dengan uang, seperti orang Swedia dan skotlandia pada ummumnya. Lalu memangnya kenapa? Jika saya mulai untuk mendapatkan hal-hal yang mewah, maka ini hanya akan mendorong orang lain untuk mengikutinya, sangat penting untuk diingat bahwa para pemimpin adalah teladan, jadi berikanlah teladan yang baik pada orang lain, tidak hanya memamerkan harta semata agar orang termotivasi tapi berilah teladan agar mereka bersikap sederhana". Ini patut untuk sahabat serba-serbi contoh (sumber)


6. Si kikir yang tergila-gila dengan Ratu Victoria



Kebanyakan orang salah mengira John Camden Neild sebagai pria miskin, dia itu kaya, meskipun penampilannya agak lusuh.

Neild dibesarkan di sebuah keluarga yang sejahtera, menghadiri Eton dan lulus pada tahun 1801 dengan gelar MA dari Cambridge. Pada 1808, Neild bekerja di London sebagai seorang pengacara. Setelah ayahnya meninggal pada tahun 1814, Neild mewarisi kekayaan keluarga, diperkirakan £ 250.000 (sekitar £ 12.000.000 hari ini). Dia sedang berada dalam kenyamanan dengan uang sebesar itu.

Semakin hari ia menjadi semakin aneh dan kikir. Meskipun ia tinggal di sebuah rumah besar di lingkungan kelas atas di Chelsea, rumah tersebut hanya berisi sedikit perabot, dan dikabarkan juga bahwa Neild tidur di atas papan yang menyentuh lantai. Dia bahkan menolak untuk membeli dan memakai mantel musim dingin, merasa itu terlalu boros. Pakaian biasanya terdiri dari mantel biru dengan kancing logam. Tidak seperti orang-orang pelit pada umumnya, ia sesekali melakukan tindakan kebajikan, memiliki pengetahuan yang luas mengenai sastra hukum dan literatur umum, dan senantiasa mencintai hal-hal yang berbau klasik.

Ketika ia meninggal pada tahun 1852, terungkap bahwa ia meninggalkan seluruh kekayaannya sebesar £ 500.000 (£ 24.000.000 hari ini) untuk Ratu Viktoria. Teman-teman Neild percaya (bahwa uang Neild sebanyak itu hanya untuk Ratu Viktoria) sahabat serba-serbi tau mengapa ia melakukan itu ? kehendak kikir tua tersebut memberikan uangnya kepada Ratu Viktoria karena ia tergila-gila dengan Sang Ratu dari kejauhan. (sumber)


7. Si kikir yang menjadi inspirasi bagi seseorang



Ayahnya meninggal ketika John Elwes berusia empat tahun, meninggalkan harta untuk ibunya yang bernama Amy sebesar £ 100.000 (lebih dari £ 13 juta pada uang hari ini) ditambah beberapa perumahan di perbatasan antara Oxfordshire dan Berkshire. John muda dilatih paksa oleh ibunya (Amy) untuk berhemat sejak usia dini, ibunya sangat berhati-hati dengan uang sampai-sampai ia akhirnya mati karena kelaparan. Meskipun demikian, awal kehidupan john bisa dibilang bergelimang kesenangan. John mendapat pendidikan di sekolah elit Westminster, dia cukup terpandang di masa mudanya.

Ia menjadi salah satu penunggang kuda terbaik di Eropa, menghabiskan waktu di Benua Eropa. Ia mulai berubah ketika ia mengenal pamannya yang pelit.

Seperti ibunya John, pamannya, Harvey Elwes, adalah seorang yang kikir yang menghabiskan £ 110 hanya untuk membanggakan diri dengan gaya hidupnya. Seiring berjalannya waktu, John muda termakan oleh sifat kikir pamannya tersebut, ketika pamannya meninggal, john mewarisi kekayaannya.

Dari sana, ia mulai menjadi ‘Harvey’ yang kikir. John tidak suka mengeluarkan uang sepeser pun. Dia tinggal hampir seperti gelandangan, berjongkok di rumah kosong tak berpenghuni dan makan makanan busuk lebih ia sukai daripada melihat makanan tersebut sia-sia terbuang.

Bahkan dalam kapasitasnya sebagai anggota parlemen di daerah kaya raya Berkshire, ia menolak untuk menjalani gaya hidup yang manja, dan setiap tahun John menjadi lebih aneh. Ia mulai pergi ke tempat tidur saat matahari terbenam, sehingga ia tidak sempat untuk membeli lilin. Kalau pun ia harus beli baju, ia beli baju bekas dan ia terlihat sangat sering memakai pakaian kotor sehingga orang yang lewat akan mengetahui bahwa dia pengemis. Daripada menghabiskan uang untuk makanan segar, ia lebih memilih makan daging basi yang di pinggirnya terdapat beberapa hewan kecil bahkan ia pernah melahap hewan mati yang telah ditarik keluar dari sungai oleh tikus.

Pada akhirnya, cara hidup pelitnya tadi membunuhnya. Kekurangan gizi dan sakit-sakitan, dokter yang hadir ketika ia meninggal mengatakan bahwa ia akan hidup setidaknya 20 tahun lagi jika ia menghabiskan sebagian uangnya untuk mengurus dirinya sendiri dengan pola hidup yang sehat.
Meskipun keengganannya mengeluarkan uang untuk dirinya sendiri, namun sahabat serba-serbi John adalah seorang yang murah hati dan pemaaf atas kesalahan orang lain baik itu teman-temannya bahkan terhadap orang asing sekalipun. Keanehan seperti itulah yang mengilhami penulis William Harrison Ainsworth untuk menerbitkan sebuah novel, “Si Anak Pelit” pada tahun 1842, berdasarkan karakter seperti Elwes. (sumber)

8. Si kikir yang berasal dari keluarga kikir



Sahabat serba-serbi, Daniel Dancer lahir pada tahun 1716. Sebelum Daniel, Ayahnya dan kakeknya juga merupakan seorang yang kikir, tetapi kekayaan mereka berdua tidak begitu banyak.

Dancer mewarisi real estate yang amat luas milik keluarganya ketika ia berumur 20 tahun. Ini termasuk 80 hektar tanah dan peternakan, tapi dia tidak pernah memperbaiki propertinya tersebut. Dia adalah seorang penyendiri, satu-satunya interaksi dia dengan masyarakat ialah dengan pembeli jerami nya.

Dancer sering kali dirampok. Untuk mencegah hal ini, ia mengunci pintu depan dan masuk ke rumahnya melalui jendela atas,ia naik ke jendela atas tersebut dengan menggunakan tangga, ia tarik tangga tersebut ketika ia sudah berada di dalam rumah.

Ketika saudarinya meninggal dunia, saudarinya tersebut mewarisinya uang, jadilah ia semakin banyak uang. Untuk pemakamannya, ia membeli sepasang kedua tangan stoking hitam untuk menempatkan dirinya dalam berkabung yang layak. (Ada sesuatu yang bisa dikatakan untuk ini sebagai Dancer biasanya memakai jerami-band pada kakinya.)

Ketika ia meninggal pada tahun 1794, Dancer memberikan uangnya kepada seorang wanita yang telah berbuat baik padanya, namanya Lady Tempest. (sumber)

No comments:

Post a Comment